INILAH.COM, Bandung - Pepep sedih Charlie dan Pepeng hengkang dari ST12. Dengan dalih memikirkan nasib penggemar dan manajemen, Pepep bertekad terus menjalankan ST12 hingga kapan pun.
"ST12 itu pintu rezeki bagi orang lain. Saya akan jalankan ST12 sampai nafas terakhir," ujarnya di basecamp ST12 di Jalan Stasiun Timur No 12, Bandung, Jawa Barat, Rabu (19/10).
Sikap itu dilakukan Pepep karena ST12 dibangun bukan hanya pikiran dan tenaga, tapi juga dengan darah. "Iman (personel ST12 yang wafat) yang sakit, mencurahkan tenaga, jiwa, dan pikirannya untuk ST12. Waktu itu saya nggak tahu kalau Iman sakit, tapi dia mati-matian untuk membangun ST12," paparnya.
Pepep menambahkan, "Jadi, ST12 maju bukan karena saya dan Charlie, tapi karena mukjizat Tuhan." Kenyataannya, Charlie dan Pepeng telah hengkang, dan memutuskan ST12 bubar. Masing-masing telah memutuskan bersolo karir, sementara Pepep tetap membawa nama ST12.
"ST12 itu pintu rezeki bagi orang lain. Saya akan jalankan ST12 sampai nafas terakhir," ujarnya di basecamp ST12 di Jalan Stasiun Timur No 12, Bandung, Jawa Barat, Rabu (19/10).
Sikap itu dilakukan Pepep karena ST12 dibangun bukan hanya pikiran dan tenaga, tapi juga dengan darah. "Iman (personel ST12 yang wafat) yang sakit, mencurahkan tenaga, jiwa, dan pikirannya untuk ST12. Waktu itu saya nggak tahu kalau Iman sakit, tapi dia mati-matian untuk membangun ST12," paparnya.
Pepep menambahkan, "Jadi, ST12 maju bukan karena saya dan Charlie, tapi karena mukjizat Tuhan." Kenyataannya, Charlie dan Pepeng telah hengkang, dan memutuskan ST12 bubar. Masing-masing telah memutuskan bersolo karir, sementara Pepep tetap membawa nama ST12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar